Tubuh Manusia Muslim Dilingkupi Lingkaran KERUCUT “ETHER” (NUR ALIF)

Pewaris tunggal STI, Gambang menguraikan tentang masalah tenaga dalam yang bisa dibentuk dalam tubuh manusia. Diibaratkan tubuh manusia itu berada dalam satu lingkungan ether (medan magnet)

Andai kata diaktualisasikan dengan cara latihan seperti membuat hamparan magnit maka akan terbentuk satu kerucut jaring-jaring magnet. Pada kondisi seperti itu bersatu dengan kemauannya yang keras dari keinginan bathinnya, sehingga keluarlah satu daya yang melingkupi tubuh manusia itu menjadi semacam baju lapis baja. Dalam keadaan seperti itu pula, benda keras apapun tak mampu menembus jaring itu.

Maka dalam atraksi kekebalan tubuh wajar saja terjadi, [edang yang tajam tak mampu menggores tubuh manusia yang mempunyai ilmu tenaga dalam. Namun lebih dari itu merupakan rahasia gaib yang tidak sembarangan manusia dapat mengetahuinya. “Bahkan urusan gaib ini punya Allah semata”, Ungkap Gambang. Peristiwa seperti itu memang sangat muskil kelihatannya, mengingat keterbatasan manusia yang sangat dibatasi oleh ruang dan waktu.

Sedangkan misteri-misteri itu merupakan kegiatan yang sifatnya menembus ruang dan waktu melalui cara tertentu. Maka untuk dapat melakukannya diperlukan latihan-latihan yang serius lewat ilmu tenaga dalam.

Hal seperti itu sulit bisa diketahui secara kasat mata. Karena itu praktek ilmu tenaga dalam sulit untuk diuraikan seperti dalam hubungan benda fisik. Misalnya membuat rangkaian mesin, atau membuat menu makanan atau obat-obat. Ilmu tenaga dalam itu adanya apabila yang bersangkutan langsung belajar untuk mengalaminya.

Lingkaran Kerucut
Ini satu cirri yang unik untuk dipraktekkan dalam setiap latihan perguruan Silat Tauhid, sebagai gerakan dasar yang mungkin berbeda dengan cirri persilatan lainnya. Ialah menggunakan gerakan-gerakan mundur, dan melingkarkan tubuh yang bertumpu pada kedua kaki yang seolah-olah Nampak berlatih untuk keseimbangan. Untuk gerakan mundur, agaknya tidak begitu berat. Tetapi untuk gerakan melingkar, ini betul betul berat.

Bisa dibayangkan ketika kita kecil senang melakukan mainan lingkaran. Kalau lama melingkar-lingkar pasti akan merasa pusing, dan mual-mual karena melihat bumi seolah-olah berputar. Biasanya habis bermain seperti itu bisa muntah. Demikian dalam gerakan-gerakan dasar Silat Tauhid akan mengalami keadaan seperti itu. Tetapi kalau kita lihat sekilas, gerakan-gerakan itu sangat lucu sekali, karena kita mengenang masa lampau kita ketika kita masih anak-anak. Dan biasanya orang tua kita melarangnya bermain seperti itu karena khawatir akan mengalami pusing.

Sebagaimana dilukiskan Gambang, latihan tersebut bisa membentuk tenaga dalam. Sudah pasti ether yang melingkupi tubuh manusia dialam terbuka ini akan berputar,s ehingga posisi di ujungkepala dan kaki secara abstrak akan membentuk lingkaran kerucut. Sedangkan posisi tubuh yang diputar seperti dalam lingkaran, bila kita abstraksikan berada dalam satu gelas.

Ether yang berputar oleh gerakan dasar itu menjadi padat. Andaikata kerucut atas dan bawah bersatu lewat gerak bathin sebagai dikehendaki, maka akan menjadilah satu pancaran yang kuat sekali. Begitu sekitar pendekatan masalah tenaga dalam untuk diuraikan secara rasional. Walaupun diakui Gambang mungkin uraian tersebut belum bisa dikatakan tepat. Dan lebih cocok sesuatu yang memusingkan itu dikembalikan pada ajaran agama Islam, sebagai hal yang gaib yang harus diyakini dalam mempraktekannya.

Menurutnya, jika kita keliru menguraikan ilmu tenaga dalam bisa menjadikan kesesatan. Sebab dalam belajar ilmu tenaga dalam yang diutamakan masalah keyakinannya. Dan dikayiki, apabila ada guru yang mengajarkannya.

Sebagaimana yang bisa dielaskan mengenai asal Ilmu Ailat Tauhid berasal dari Syeh Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) tahun 1550 Masehi. Selanjutnya ilmu ini diturunkan kepada Kian Santang (Putra Prabu Siliwangi)

Namun sampai ditangan sang guru sufi, Gambang diamanatkan untuk merahasiakan nama gurunya. Maka dalam pengembangan ilmunya tersebut, ia menerima tanggung jawab penuh, selaku pewaris tunggal dan bertekad untuk menyebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Sementara itu untuk mempelajari ilmu tenaga dalam dibutuhkan suatu keyakinan yang teguh. Dengan demikian ilmu yang diserap betul-betul dapat mendarah daging sehingga sewaktu-waktu dirinya terpepet dalam keadaan bahaya maka diharapkan tenaga dalam yang dimilikinya akan muncul secara refleksi untuk melindunginya. Misalnya dalam keadaan akan dibunuh, maka si pembunuh tidak bisa memperdaya korban tersebut.

Kecuali itu bagi mereka yang sudah mencapai tataran tingkat tinggi dalam berolah kanuragan yang didalamnya juga mempelajari ilmu tenaga dalam, maka kekuatan bathinnya dapat membantu untuk mencoba menyembuhkan berbagai macam penyakit. Karena itu pula Gambang selain memberikan pelajaran ilmu tenaga dalam juga bersedia mengobati orang yang menderita suatu penyakit. Untuk itulah bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan tentang pengobatan,ia tak segan-segan menyediakan waktu dan tenaganya membantu penyembuhan.

Sumber : Pewaris Tunggal STI, AR. Gambang

Tinggalkan komentar